Pembangunan Rumah Murah Malang Panduan Lengkap dan Praktis

Membangun rumah murah di Malang membutuhkan perhatian terhadap kualitas dan efisiensi proses konstruksi. Dalam artikel ini, kami akan membahas tiga aspek penting dalam pembangunan rumah:

1. Cara pemasangan bowplank rumah yang benar.

2. Detail pemasangan batako putih.

3. Cara pemasangan genteng yang benar dengan reng besi galvalum.

Simak panduan lengkap berikut agar rumah impian Anda terbangun dengan baik!

Cara Pemasangan Bowplank Rumah yang Benar

Apa Itu Bowplank dan Fungsinya?

Bowplank adalah penanda atau patok sementara yang digunakan untuk menunjukkan posisi pondasi dan struktur rumah. Bowplank membantu pekerja konstruksi menentukan titik-titik penting seperti tiang, dinding, dan pondasi. Penggunaan bowplank sangat penting dalam memastikan akurasi dan kesesuaian struktur bangunan dengan rencana desain yang telah disetujui.

Bowplank juga sering digunakan dalam tahap awal pembangunan, sebelum proses pengecoran atau pemasangan struktur permanen. Dalam teknik konstruksi, metode ini diintegrasikan dengan alat ukur seperti waterpas atau theodolite untuk memastikan posisi yang tepat.

Selain itu, penggunaan bowplank dapat meminimalisir kesalahan dalam perencanaan, seperti ketidaksesuaian posisi struktur yang dapat menyebabkan masalah di tahap selanjutnya, seperti pondasi yang tidak stabil atau dinding yang miring (Kumar & Kumar, 2020). Dalam prakteknya, bowplank juga dapat digunakan dalam proyek dengan tanah yang bergelombang atau tidak rata untuk menyesuaikan ketinggian struktur yang akan dibangun (Smith, 2018).

Referensi:

• Kumar, A., & Kumar, R. (2020). Construction Project Management: A Practical Approach. New Delhi: Vikas Publishing.
• Smith, J. (2018). Construction Techniques and Tools. London: Routledge.

Alat dan Material yang Dibutuhkan

• Kayu kaso atau papan kayu. Ukuran standar kayu kaso umumnya adalah 5x7 cm atau 4x6 cm, tergantung kebutuhan konstruksi.

• Paku dan palu.

• Tali bangunan.

• Waterpass atau selang air untuk mengukur ketinggian.

• Meteran.

Langkah-Langkah Pemasangan Bowplank

Persiapan Lokasi:

1. Bersihkan Area Pembangunan: Langkah pertama dalam pemasangan bowplank adalah membersihkan area pembangunan dari segala jenis sampah, batu, atau material lainnya yang dapat menghalangi proses pemasangan. Area yang bersih memungkinkan pengukuran yang lebih tepat dan meminimalkan kemungkinan kesalahan dalam penentuan posisi struktur bangunan.

2. Pastikan Tanah Rata dan Tidak Ada Material yang Menghalangi: Tanah di area pembangunan harus diratakan terlebih dahulu. Jika tanah tidak rata, bisa mengganggu akurasi pengukuran dan pemasangan bowplank. Gunakan alat seperti alat pemadat tanah atau leveler untuk memastikan tanah rata dan siap untuk pemasangan patok dan kayu melintang. Tanah yang tidak rata atau terhalang material dapat menyebabkan kesalahan dalam penentuan posisi bangunan, yang bisa berdampak pada kualitas dan ketepatan struktur.

Pembuatan Patok:

1. Pasang Patok Kayu di Setiap Sudut Bangunan Sesuai Denah: Patok kayu dipasang di setiap sudut bangunan, dan posisi patok harus sesuai dengan denah bangunan yang telah direncanakan. Patok ini berfungsi sebagai titik acuan utama dalam menentukan posisi seluruh struktur rumah. Pastikan patok dipasang dengan ketinggian yang tepat agar dapat digunakan sebagai panduan yang akurat.

2. Gunakan Meteran untuk Memastikan Jarak Antar Patok Akurat: Untuk memastikan jarak antar patok sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dalam denah, gunakan meteran atau pita ukur yang tepat. Pengukuran yang akurat sangat penting untuk mencegah kesalahan dalam pemasangan struktur dan pondasi rumah. Jika pengukuran tidak tepat, dapat menyebabkan bangunan tidak simetris atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh BPN (Badan Pertanahan Nasional).

   Ketepatan Pengukuran dan Standar BPN: Berdasarkan standar BPN dalam pengukuran rumah untuk keperluan Surat Hak Milik (SHM), setiap bangunan harus sesuai dengan batas tanah yang telah terdaftar. Oleh karena itu, pengukuran yang tepat sangat penting agar bangunan tidak melebihi batas tanah yang sah. Pemasangan patok menggunakan meteran harus mengikuti referensi dan acuan yang ada dalam dokumen legalitas tanah. Biasanya, standar toleransi pengukuran yang diizinkan adalah sangat ketat, yakni dalam rentang 1 hingga 3 cm per pengukuran. Kualitas pengukuran ini akan mempengaruhi validitas SHM dan menghindari sengketa batas tanah di kemudian hari.

Pemasangan Kayu Melintang:

1. Sambungkan Kayu Melintang pada Patok dengan Paku: Kayu melintang berfungsi sebagai garis panduan dalam proses pemasangan bowplank. Kayu ini disambungkan ke patok yang sudah dipasang sebelumnya menggunakan paku. Penting untuk memastikan bahwa kayu melintang terpasang dengan kokoh agar dapat memberikan garis acuan yang stabil dan tidak mudah bergeser selama proses pembangunan.

2. Pastikan Kayu Berada dalam Posisi Horizontal Menggunakan Waterpass: Setelah kayu melintang dipasang, pastikan posisi kayu tersebut dalam keadaan horizontal yang sempurna. Gunakan alat seperti waterpass (level air) untuk memastikan bahwa kayu melintang berada dalam posisi rata. Ketepatan posisi horizontal sangat penting, karena garis panduan yang melintang ini akan digunakan untuk menggali pondasi yang harus sejajar dan stabil. Jika kayu melintang tidak rata, akan ada risiko kesalahan dalam penggaliannya, yang dapat berdampak pada fondasi yang miring atau tidak sejajar.

Penarikan Tali:

1. Ikat Tali Bangunan pada Kayu Melintang: Setelah kayu melintang terpasang dengan stabil dan rata, ikat tali bangunan yang kuat pada kayu tersebut. Tali ini berfungsi sebagai panduan untuk menggali pondasi serta memastikan bahwa pondasi akan dibangun sesuai dengan garis acuan yang telah ditentukan. Tali bangunan yang kencang dan kuat akan memastikan bahwa alur pondasi tetap pada jalurnya tanpa bergeser.

2. Tali Ini Akan Menjadi Panduan untuk Menggali Pondasi: Tali yang terpasang pada kayu melintang berfungsi sebagai pedoman utama untuk menggali pondasi. Penggunaan tali ini sangat penting untuk memastikan bahwa ukuran pondasi tidak melenceng dari desain awal. Dengan tali yang kencang dan jelas, proses penggalian pondasi dapat dilakukan dengan tepat sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan di denah bangunan. Jika pengukuran dan pemasangan tali tidak dilakukan dengan cermat, bisa menyebabkan pondasi yang tidak sejajar, yang akan berimbas pada struktur bangunan yang tidak kokoh.

Pentingnya Pengukuran yang Tepat untuk Keperluan SHM:

Dalam rangka memastikan bahwa pembangunan rumah sesuai dengan ukuran yang sah, penting untuk mematuhi standar pengukuran yang diterapkan oleh BPN untuk keperluan Surat Hak Milik (SHM). Setiap kesalahan dalam pengukuran, bahkan yang sekecil mungkin, dapat menyebabkan perbedaan batas tanah atau posisi bangunan, yang bisa berpotensi menimbulkan masalah hukum di kemudian hari. Oleh karena itu, pengukuran yang akurat dan pemahaman yang jelas tentang batas tanah menjadi sangat penting.

Tips Pemasangan yang Akurat

• Pastikan posisi bowplank sejajar dengan denah rumah.

• Gunakan waterpass untuk mengecek level horizontal.

• Tandai titik-titik penting pada bowplank dengan spidol atau kapur.

Detail Pemasangan Batako Putih

Keunggulan Batako Putih untuk Rumah Murah

Batako putih adalah salah satu material bangunan yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan air, dengan tambahan bahan penguat seperti kapur atau batu bata hancur untuk meningkatkan kekuatan. Proses pembuatannya menggunakan teknik pemadatan yang menghasilkan tekstur padat namun ringan, sehingga batako putih mudah dipasang dan memiliki daya tahan yang baik.

Selain batako putih, ada juga batako dengan variasi warna lainnya, seperti batako merah dan batako abu-abu, yang dihasilkan dengan menggunakan pigmen pewarna tertentu pada campuran bahan bakunya.

Dari segi kualitas, batako putih sering kali dianggap lebih ringan dan lebih murah dibandingkan dengan varian warna lainnya. Batako merah, misalnya, umumnya lebih padat dan kuat karena proses pembuatannya yang melibatkan pembakaran di suhu tinggi.

Namun, batako merah lebih berat dan harganya sedikit lebih mahal. Di sisi lain, batako abu-abu memiliki ketahanan yang baik terhadap cuaca dan cenderung lebih tahan lama dibandingkan batako putih, meskipun harganya bisa lebih tinggi.

Batako putih lebih cocok digunakan untuk proyek dengan anggaran terbatas, seperti pembangunan rumah di Malang yang mengutamakan efisiensi biaya. Namun, untuk struktur yang memerlukan kekuatan ekstra, batako merah atau abu-abu bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

Dengan kelebihan harga yang terjangkau, ringan, dan kemudahan dalam pemasangan, batako putih adalah pilihan populer untuk proyek rumah tinggal di Malang, terutama di daerah yang mengutamakan efisiensi biaya tanpa mengorbankan kekuatan struktural secara signifikan.

H2: Alat dan Material yang Dibutuhkan

• Batako putih (ukuran standar 40x20x10 cm atau sesuai kebutuhan desain).

• Semen dan pasir. Rekomendasi semen berkualitas seperti Semen Gresik atau Holcim karena daya rekatnya yang baik, serta pasir jenis pasang yang bersih tanpa lumpur untuk hasil konstruksi maksimal.

• Air untuk campuran.

• Palu karet.

• Meteran dan benang pengukur.

Langkah-Langkah Pemasangan Batako

1. Persiapan Campuran Mortar:

   • Campurkan semen dan pasir dengan perbandingan 1:3.

   • Tambahkan air hingga adonan mencapai konsistensi yang sesuai.

2. Pemasangan Baris Pertama:

   • Pasang batako pertama pada sudut bangunan.

   • Gunakan waterpass untuk memastikan posisi vertikal dan horizontal.

3. Melanjutkan Pemasangan:

   • Pasang batako berikutnya dengan menambahkan mortar di antaranya.

   • Gunakan palu karet untuk menyesuaikan posisi.

4. Pengecekan Keseluruhan:

   • Setelah satu baris selesai, cek keselarasan menggunakan benang pengukur.

Tips agar Pemasangan Batako Kuat dan Rapi

• Hindari campuran mortar yang terlalu encer atau terlalu kental.

• Jangan biarkan celah terlalu lebar antara batako.

• Pastikan tiap lapisan kering sebelum menambahkan lapisan baru.

• Baca selengkapnya : Progres pemasangan Batako Putih Ringan

Cara Pemasangan Genteng yang Benar dengan Reng Besi Galvalum

Keunggulan Reng Besi Galvalum untuk Genteng

Reng besi galvalum memiliki keunggulan seperti tahan karat, ringan, dan kuat. Material ini cocok untuk area dengan cuaca ekstrem seperti Malang.

Alat dan Material yang Dibutuhkan

• Reng besi galvalum dengan ukuran standar 2x4 cm atau 4x6 cm, tergantung pada jenis genteng yang digunakan.

• Genteng.

  • Genteng Keramik: Tahan lama dan estetis, cocok untuk rumah bergaya modern.

  • Genteng Beton: Tahan terhadap cuaca ekstrem dan memiliki variasi warna.

  • Genteng Metal: Ringan dan mudah dipasang, ideal untuk renovasi cepat.

  • Genteng Asbes: Hemat biaya dan ringan, namun perlu perhatian pada aspek kesehatan.

  • Genteng Tanah Liat: Klasik dan alami, sering digunakan untuk rumah tradisional.

• Bor listrik dan sekrup khusus galvalum.

• Tangga.

• Meteran dan spidol.

Langkah-Langkah Pemasangan Genteng

Pemasangan Reng:

1. Pasang Reng Besi Galvalum Secara Sejajar di Atas Kuda-Kuda: Reng adalah elemen yang sangat penting dalam struktur atap, karena menopang genteng. Pastikan pemasangan reng dilakukan dengan presisi, sejajar dan rata di atas kuda-kuda (kerangka atap). Gunakan alat ukur seperti waterpas atau laser level untuk memastikan reng terpasang dengan benar.

2. Pastikan Jarak Antar Reng Sesuai Dengan Ukuran Genteng: Setiap jenis genteng memiliki ukuran dan ketebalan yang berbeda, sehingga jarak antar reng harus disesuaikan. Umumnya, jarak antar reng sekitar 30 hingga 40 cm tergantung pada ukuran genteng yang digunakan. Memastikan jarak antar reng yang tepat akan meminimalisir kemungkinan genteng bergeser atau tidak terpasang dengan stabil.

3. Kencangkan Reng Menggunakan Sekrup dan Bor Listrik: Setelah reng terpasang dengan posisi yang tepat, kencangkan reng dengan menggunakan sekrup yang sesuai dan bor listrik. Pastikan sekrup terpasang rapat dan tidak longgar agar reng tetap kokoh dan tidak mudah bergeser.

Pemasangan Genteng:

1. Mulailah Pemasangan Genteng dari Bagian Bawah ke Atas: Pemasangan genteng sebaiknya dimulai dari bagian bawah atap menuju atas, mengikuti arah kemiringan atap. Hal ini akan memudahkan aliran air hujan agar tidak menggenang di atas genteng. Pada setiap lapisan, pastikan genteng saling bertumpuk dengan rapat agar tidak ada celah yang bisa menyebabkan kebocoran.

2. Pasang Genteng dengan Hati-hati Agar Tidak Retak atau Bergeser: Saat memasang genteng, lakukan dengan hati-hati untuk menghindari retak atau pecahnya genteng. Pastikan genteng terpasang dengan posisi yang tepat dan tidak bergeser, karena posisi yang salah bisa menyebabkan genteng mudah lepas atau air hujan merembes masuk.

3. Gunakan Sekrup untuk Mengunci Genteng pada Reng: Setelah genteng terpasang pada posisi yang tepat, kunci genteng dengan menggunakan sekrup yang sesuai untuk mengikatnya pada reng. Pemasangan sekrup harus cukup rapat, namun hati-hati agar tidak terlalu keras sehingga genteng tidak retak. Gunakan sekrup berkualitas tinggi yang tahan karat untuk memastikan daya tahan atap lebih lama.

Pengecekan Akhir:

1. Pastikan Seluruh Genteng Terpasang Rapi Tanpa Celah: Lakukan pengecekan visual secara menyeluruh untuk memastikan seluruh genteng terpasang dengan rapi dan tidak ada celah antar genteng yang bisa memungkinkan air masuk. Jika ditemukan celah atau bagian yang tidak rapat, segera perbaiki untuk menghindari kebocoran.

2. Periksa Kembali Kekencangan Sekrup: Setelah seluruh genteng terpasang, periksa kembali kekencangan setiap sekrup yang digunakan. Sekrup yang kendor dapat menyebabkan genteng bergeser atau lepas seiring waktu, yang akan membuat atap lebih rentan terhadap kebocoran saat hujan deras.

Pencegahan Agar Atap Tidak Mudah Bocor Ketika Kena Hujan:

Untuk memastikan atap tidak mudah bocor saat hujan, ada beberapa langkah pencegahan yang harus diperhatikan selain pemasangan yang tepat:

• Gunakan Pelapis Kedap Air: Untuk memberikan perlindungan tambahan, lapisi sambungan antar genteng dengan bahan kedap air seperti sealant atau karet khusus atap. Bahan ini akan menambah ketahanan terhadap air yang bisa merembes melalui celah di antara genteng.

• Perhatikan Penempatan Talang Air dan Penurunan Air yang Baik: Pastikan talang air dipasang dengan benar dan tidak ada sumbatan yang menghalangi aliran air. Talang yang tersumbat bisa menyebabkan genangan air di atap, yang dapat mengalir masuk ke dalam bangunan. Selain itu, pastikan sistem drainase atap terpasang dengan baik agar air hujan mengalir dengan lancar.

• Pastikan Posisi Genteng Salin Bertumpuk dengan Tepat: Setiap lapisan genteng harus saling bertumpuk dengan rapat dan sejajar. Ini penting agar air hujan mengalir dengan lancar ke bawah, dan tidak menembus celah antar genteng.

• Periksa Kondisi Reng Secara Berkala: Pastikan reng tidak rusak atau lapuk karena cuaca ekstrem. Reng yang rusak bisa menyebabkan genteng tidak terpasang dengan stabil, yang berpotensi menyebabkan kebocoran.

Tips agar Genteng Tahan Lama dan Aman

• Gunakan alat pelindung saat bekerja di ketinggian.

• Hindari menginjak genteng langsung untuk mencegah keretakan.

• Pastikan genteng memiliki kemiringan yang sesuai untuk aliran air hujan. Standar kemiringan genteng umumnya berkisar antara 25° hingga 35°, tergantung pada jenis genteng dan kondisi iklim setempat.

Kembali ke Beranda jawaracorpo.com