MENANGKAL BANJIR DENGAN LUBANG RESAPAN BIOPORI.
(Sumber gambar: poskota.co)
Daerah perkotaan yang sudah penuh dengan penduduk, baik penduduk lokal maupun pendatang seringkali mengabaikan pemeliharaan lingkungan sekitarnya. Pemikiran penduduk masa kini adalah membangun fasilitas baik bangunan rumah-rumah, gedung, ruko, dan pabrik, tanpa memperdulikan imbasnya terhadap lingkungan dan alam. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi penyebab banjir dan bencana alam lainnya.
Maraknya terjadi bencana Banjir merupakan musuh tahunan warga di beberapa wilayah di tanah air yang berada di dataran yang cukup rendah, daerah yang kurang resapan air ke dalam tanah, dan lain-lain. Pembukaan lahan, perataan tanah untuk pembangunan pemukiman dan prasarana lainnya mengakibatkan pemadatan tanah, berkurangnnya sumber bahan organik pada tanah, serta rusaknya lubang atau terowongan bekas penembusan dan galian binatang di dalam atau bawah tanah.
Pada saat pembangunan sebagian permukaan lahan dipadatkan untuk bangunan dan prasarana jalan, belum lagi diperparah oleh cor beton atau susunan paving blok pada permukaan tanah. Hal ini mengakibatkan sebagian besar air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah, tetapi mengalir di atas permukaan tanah dan dibuang melalui saluran drainase. Buruknya saluran pembuangan air (drainase) serta menurunnya daya serap tanah akibat pembangunan di era modern saat ini, itulah yang dapat mengakibatkan banjir apabila tidak didukung dengan sistem yang baik.
Salah satu cara yang baik untuk menanggulangi masalah banjir tersebut menurut, Ir. Kamir R. Brata, MSc., yang juga seorang dosen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan di Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor, menemukan suatu teknologi sederhana yang disebutnya Teknologi Biopori. Ide pembuatan biopori muncul pada saat beliau meneliti bongkahan tanah kawasan hutan konservasi di pulau Sumatra. Pada bongkahan itu terdapat ratusan lubang mirip terowongan yang berbentuk pori-pori. Lubang-lubang itu dibuat oleh semut, rayap, cacing, dan juga akar tanaman.
Satu bongkahan tanah seukuran buah Semangka yang cukup besar mengandung ratusan lubang yang menyerap air dikala hujan melanda. Penelitian lebih lanjut menunjukkan adanya lubang yang tidak kasat mata yang terdapat pada bongkahan tersebut, berupa ratusan lubang biopori. Lubang-lubang ini berfungsi menyerap air, menyaring air bersih, mengurai sampah organik, serta menjaga berbagai unsur hara yang ada di dalam tanah.
Lubang-lubang biopori akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air dalam tanah. Bila lubang-lubang seperti ini dibuat dalam jumlah banyak maka kemampuan sebidang tanah untuk meresapkan air akan meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah, yang juga akan mengurangi bahaya potensi banjir yang bisa saja terjadi saat suatu wilayah di landa hujan yang deras dan cukup lama.
Peningkatan jumlah biopori dapat dilakukan dengan membuat lubang vertikal di dalam tanah. Lubang-lubang tersebut diisi dengan bahan-bahan organik seperti daun-daun kering, potongan rumput, atau tanaman, serta sampah organik sisa rumah tangga lainnya. Bahan-bahan organik ini dijadikan sumber energi bagi berbagai macam organisme hidup di dalam tanah. Peningkatan aktivitas organisme tersebut akan meningkatkan jumlah biopori yang akan terbentuk nantinya.
Lubang biopori merupakan teknologi sederhana untuk konservasi lahan dan penyediaan air bersih. Lubang ini dikembangkan atas dasar prinsip ekohidrologis, yaitu memperbaiki kondisi ekosistem tanah untuk perbaikan fungsi hidrologis ekosistem tersebut. Teknologi ini bisa diaplikasikan di kawasan perumahan yang 90% kedap air atau sama sekali tidak ada tanah terbuka maupun di areal persawahan yang berlokasi di kawasan perbukitan. Lubang sebaiknya dibuat di bagian tanah yang tidak terendam air atau lebih tinggi dari saluran air yang ada di sekitar area tersebut. Jika lubang tersebut terendam air maka fauna tanah seperti cacing, rayap, dan semut akan kekurangan oksigen. Selain itu, menyebabkan hilangnya kemampuan meresapnya air ke dalam tanah.
Mau tahu apa itu Lubang Resapan Biopori (LRB) serta Manfaatnya? Yukk mari disimak baik-baik!
Sebenarnya apa sih Lubang Resapan Biopori (LRB) itu?
Lubang resapan biopori adalah sebuah lubang silindris yang dibuat dan dimasukkan ke dalam tanah secara vertikal, diperuntukkan sebagai metode resapan air yang tujuannya untuk mengurangi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Prinsip kerja lubang biopori ini adalah meningkatkan daya serap tanah terhadap air yang ada di permukaan dengan cara membuat lubang pada tanah lantas mengisi lubang tanah itu dengan sampah organik. Sampah organik bertujuan untuk menghasilkan kompos, sampah organik ini akan memberikan efek yang baik bagi fauna tanah sekitar lubang bioporis tersebut. Maka secara otomatis, tanah akan menjadi lebih subur karena terdapat banyak pori-pori tanah. Selain itu, tanah bisa menyerap air dan tidak mengakibatkan banjir.
Biopori adalah lubang-lubang kecil atau pori-pori di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitivitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan binatang tanah lainnya. Pori-pori yang ada dapat meningkatkan kemampuan tanah menahan air dengan cara menyerap air lebih cepat dan oksigen ke dalam tanah. Jadi, semakin banyak biopori di dalam tanah, maka semakin sehatlah tanah tersebut.
Di daerah yang masih alami, mekanisme pembentukan biopori terjadi dengan sendirinya. Dengan adanya perubahan struktur di atas dan di dalam tanah akibat pembangunan/pengolahan tanah yang dilakukan manusia seperti pertanian, deforestasi dan perumahan, mekanisme alamiah pembentukan biopori menjadi tidak maksimal. Untuk mengatasi permasalahan ini, Kamir R. Brata, seorang peneliti dari Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor (IPB), mengembangkan sebuah cara untuk mendorong terbentuknya biopori melalui Lubang Resapan Biopori (LRB).
Selain dari manfaat di atas, masih terdapat beberapa manfaat lubang biopori secara rinci:
1. Mengurangi Sampah Organik
Pembuatan lubang resapan biopori dapat mengurangi sampah organik dari rumah kita ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Karena ketika membuat lubang, salah satu proses yang harus dilakukan memasukan sampah organik. Selain mengurangi sampah yang akan dibuang ke TPA pembuatan biopori juga akan membuat masyarakat bisa memilah antara sampah organik dan anorganik.
2. Membantu Menyuburkan Tanah
Ketika kita memasukan sampah organik kedalam lubang, akan terjadi proses biologis yang akan menjadikan sampah tersebut menjadi pupuk kompos. Dengan terbentuknya pupuk kompos didalam lubang, tentu akan membuat tanah menjadi lebih subur.
3. Membantu Mencegah dan Mengurangi Kemungkinan Terjadinya Banjir
Saat ini, bencana banjir sering terjadi entah di kota atau di kampung, dan salah satu penyebabnya adalah sistem drainase yang tidak baik. Biasanya di daerah padat penduduk drainasenya buruk karena kurangnya daya serap air oleh tanah.
Dengan membuat lubang resapan biopori, dapat membantu air untuk segera masuk kedalam tanah, selain itu, sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan makananan dari cacing tanah.
Cacing yang masuk kedalam lubang akan membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika menuju kelubang berisi sampah organik. Hal ini tentu akan membuat air lebih cepat masuk kedalam tanah.
4. Mempengaruh Daya Tampung Air di dalam Tanah
Terowongan-terowongan kecil yang telah dibuat oleh cacing tanah akan meningkatkan luas permukaan tanah, hal ini tentu akan membuat kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat. Bahkan resapan lubang biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi lebih dari 30 kali lipat.
Lubang biopori sebaiknya dibuat di tempat-tempat dimana air sering tergenang pada saat terjadi hujan. Air hujan perlu diarahkan/dimiringkan sedemikian rupa sehingga air tersebut dapat mengalir ke lubang resapan biopori yang telah dibuat. Sebagai kompensasi terhadap pengerasan atau bidang kedap yang berupa bangunan, halaman yang diperkeras, jalan beraspal, atau bentuk-bentuk penutupan permukaan tanah lainnya, lubang resapan biopori tidak hanya dibuat satu buah, melainkan dibuat sebanyak-banyaknya hingga dirasa cukup.
Adapun lubang resapan biopori (LRB) dapat dibuat pada kawasan seperti :
1. Halaman Rumah Anda (Halaman Depan atau Belakang)
(Sumber gambar: Arsitek Rumah Indonesia)
Pembuatan lubang resapan biopori di halaman selain memperhatikan unsur artistik ataupun sisi keindahan, sebaiknya juga memperhatikan unsur keamanan. Meskipun hanya berdiameter kecil (10 cm) tetapi dapat menyebabkan kecelakaan, terutama bagi anak-anak anda di rumah. Lubang resapan biopori dapat dibuat di pinggir halaman dimana air hujan dapat mengalir ke lubang yang dibuat. Pembuatan lubang resapan biopori di halaman disesuaikan dengan kontur tanah pada kawasan rumah anda.
2. Taman Kota atau Ruang Terbuka lainnya
(Sumber gambar: motomaxone.com)
Lokasi pembuatan lubang biopori juga sangat baik apabila ada di taman atau taman kota bahkan ruang terbuka lainnya. Lubang resapan biopori dibuat sesuai dengan kontur taman atau bisa pula dibuat di sekeliling pohon. Pembuatan lubang resapan biopori mengelilingi pohon juga dapat berfungsi sebagai pupuk organik bagi tanaman sekaligus meningkatkan ketersediaan cadangan air sehingga akan menyuburkan tanaman-tanaman di sekitarnya.
3. Saluran Pembuangan Air
(Sumber gambar: biopori.com)
Lubang resapan biopori juga dapat dibuat pada saluran pembuangan air, sehingga saluran pembuangan air juga berfungsi menjadi tempat peresapan air. Pembuatan lubang resapan biopori sebaiknya disesuaikan dengan kontur tanah yang ada atau pada dasar alur-alur yang sengaja dibuat untuk mengumpulkan serta mengarahkan air masuk ke dalam lubang biopori. Pembuatan lubang resapan biopori pada dasar alur tersebut juga cenderung lebih aman karena pada umumnya manusia tidak suka berjalan melewati daerah alur, sehingga dapat menghindari kaki terperosok ke dalam lubang.
Kembali ke Beranda jawaracorpo.com
Video Testimoni dari pembeli lokal Rumah Malang Murah Berkualitas di JarCom ini dibuat secara langsung dan spontanitas, sehingga kualitas suara kurang terdengar. Hal ini dikarenakan kami ingin menunjukkan apa adanya kesaksian dari para pembeli rumah di Jawara Corporation Malang.
Dan video diatas juga terdapat testimoni pembeli Rumah Malang Murah Berkualitas di JarCom dari USA di Jawara Land Malang. Silahkan lihat video testimoni ini, bagaimana kesan-kesan dari Mr. Richard setelah berkunjung ke salah satu perumahan Jawara Corporation dan merasakan nuansa keindahan lingkungan perumahan kami. Beliau juga dengan jujur mengungkapkan perasaannya setelah melihat kualitas dari perumahan yang kami bangun dan sudah memutuskan untuk membeli unit di perumahan kami.
Rumah dan Keluarga : Cara mencegah penyakit jantung adalah rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat seperti beriku ...Klik Lihat Detail
Rumah dan Keluarga : Bukan Obat Kuat kimia tapi Herbal untuk stamina pria yang perlu didukung oleh berbagai asupan vitami ...Klik Lihat Detail
Rumah dan Keluarga : Apa yang ditakutkan menjalankan ibadah puasa bulan Ramadhan di tengah pandemi virus Corona yang masi ...Klik Lihat Detail
Rumah dan Keluarga : Proses cek/ konsultasinya mudah, anda tinggal jawab ya atau tidak. ...Klik Lihat Detail
Rumah dan Keluarga : Yuk simak informasi berikut ini untuk meningkatkan kewaspadaan akan virus corona yang dapat bertahan ...Klik Lihat Detail
Rumah dan Keluarga : Bukan BPJS Kesehatan, Alat Kesehatan, Protokol Kesehatan, Cara Cek BPJS Kesehatan, dimana Dinas Kese ...Klik Lihat Detail
Rumah dan Keluarga : Bebagai produk pencuci tangan dan hand sanitizer ludes di pasaran. Namun, apakah produk hand sanitiz ...Klik Lihat Detail
Rumah dan Keluarga : Berikut ini langkah yang dapat kamu lakukan untuk menjaga rumah tetap sehat sebagai salah satu upaya ...Klik Lihat Detail
Rumah dan Keluarga : virus yang menyerang sistem pernapasan ini memiliki gejala yang mirip dengan penyakit flu. mari kena ...Klik Lihat Detail
Rumah dan Keluarga : Dalam dunia properti sangat banyak sekali model rumah dari yang ideal, minimalis, condo, apartemen d ...Klik Lihat Detail