COVID 19 itu tidak BERBAHAYA kata seorang Pakar Virologist

DrH. Moh Indro Cahyono Virologist adalah seorang Pakar Ahli Berbagai Jenis Virus. Beliau yang suka di panggil pak Dindro ini profesinya adalah peneliti virus yang tiap harinya bisa dikatakan selalu tinggal/ hidup bersama banyak virus. Beliau meneliti dari pola hidup, sampai bagaimana penyebaran berbagai jenis virus.

Beliau memaparkan bahwa Virus Corona ini sudah ada sejak 200 sebelum masehi. Jumlahnya ratusan, sedangkan COVID 19 itu salah satunya dari sekian banyak jenis Virus Corona. Virus Corona terdiri dari 4 kelompok besar yang antara lain :

1.      Alpa : Biasanya terjangkit di hewan Mamalia juga manusia

2.      Beta : Biasanya terjangkit di hewan Mamalia juga manusia

3.      Gamma : Biasanya terjangkit di ayam, ikan paus

4.      Delta : Biasanya terjangkit di burung

Di point 2 yaitu Beta terdapat virus SARS dan Mers, COVID 19 mirip dengan SARS. Untuk Sars, penyebarannya lambat, tapi dampaknya lebih parah, jika dibandingkan dengan COVID 19, penyebarannya cepat, tapi 3% yang berdampak parah.

Beliau juga mengatakan bahwa dirinya pernah terjakit virus, tapi karena beliau paham tentang perilaku virus dan treatment dalam menyikapinya maka beliau bersikap tenang. Hal ini sesuai paparan beliau tentang tahap tahap/ krimonologi basic virus masuk ke tubuh. Yang kurang lebihnya adalah sebagai berikut :

1.      Diawal tubuh terkena virus Covid 19 yang masuk melalui hidung, maka tubuh automatis menolak dengan bersin-bersin.

2.      Saat virus masih bisa masuk ke tenggorokan, maka akan mengeluarkan lendir, dan biasanya mulai pilek.

3.      Tubuh mulai demam.

4.      Hal ini dialami oleh tubuh selama 6 hari.

5.      Dihari ketujuh, Anti bodi mulai aktif keluar dan meningkat untuk melawan virus sampai hari ke 14.

6.      Di masa inilah antibodi yang semakin banyak akan melawan dan virus akan terbunuh. Antibodi akan mulai menurun jumlahnya di hari ke 14 sampai ke 21.

7.      Dan di masa ini juga, virus masuk ke dalam memori tubuh, sehingga sudah dikenal oleh tubuh, selanjutnya,

8.      Disaat penderita sembuh, dan terkena Covid 19 lagi, tubuh akan kebal.

Point-point diatas inilah yang perlu kita ketahui dan kita pahami, sehingga Pak Dindro dan semua para dokter menyaran agar kita rajin mengkonsumsi vitamin E dan vitamin C untuk ketahan tubuh (Silahkan klik dan baca artikel ini Merk Vitamin C Terbaik Perkuat Daya Tahan Tubuh ) dan melakukan tindakan pencegahan lainnya seperti yang sudah ditulis secara detail di artikel ini Sikap Bijak Menyikapi Virus Corona Covid 19. Silahkan di klik Baca

Beliau menegaskan bahwa penularan virus COVID 19 ini dari droplet, dimana digambarkan jika seorang terinfeksi dan bersin-bersin, akan mengeluarkan lendir berupa droplet, jarak ideal penularan adalah radius 1½ meter dari bersin yang terinfeksi, sehingga informasi penularan yang melalui pandangan mata, itu adalah HOAX.

Hal yang menarik lagi dan perlu dipahami sekali lagi sesuai point ke 8 point diatas adalah di saat terinfeksi pertama, seseorang dipastikan sakit, dihari ke 1 sampai dengan hari ke 6 sakit, dan dihari ke 7 akan sembuh, dan akan sembuh total di hari ke 14.

Asumsi terjelek, jika ternyata di hari ke 7 antibodi yang keluar tidak maksimal sehingga virus lebih kuat, maka si terinfeksi akan lebih parah, dan hal ini hanya dialami oleh orang dengan kasus-kasus kesehatan tertentu. Maka kita harus pandai-pandai menjaga kebersihan dan ketahanan tubuh kita.

Saran dan sekedar informasi, pilihlah suplemen atau vitamin yang berbahan alami, atau herbal, bukan dari kimia agar proses cleansing, balancing dan activating terjadi di tubuh anda silahkan baca artikel ini HERBAL KAYA KANDUNGAN VITAMIN C DAN E

Penuturan lainnya dari Ahli Virus ini, bahwa kehebohan akan bahaya COVID 19 ini disebabkan oleh kepanikan yang diakibatkan penyebaran info di SOSIAL MEDIA yang bertubi-tubi masuk di HP kita. Sehingga keresahan terjadi dimana-mana.

Jika kita bisa berpikir secara rasional maka terdapat data statistik yang mengatakan bahwa Sakit yang parah yang diakibatkan virus COVID 19 ini hanya 3% dari kasus terinfeksi, sedangkan sisanya yang 97% kasus, 50% nya mengalami kesembuhan.

Hal yang rasional lagi atas dampak kepanikan ini, masyarakat jika dihadapkan oleh penyakit asma, pasti sikapnya akan biasa-biasa saja. Padahal lebih berbahaya dari COVID 19 ini.

Demikianlah artikel COVID-19 itu tidak BERBAHAYA kata seorang Pakar Virologist ini dibuat, semoga bermanfaat.
 

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=rsSTk25PYC0&feature=youtu.be

Kembali ke Beranda jawaracorpo.com