Mensiasati Ongkos Kirim Agar Lebih Efisien Dengan Memahami Batas Toleransi Kelebihan Berat Paket Kiriman.
(Sumber gambar: bintangindonesia.id)
Saat ini, transaksi jual-beli online dan proses pengiriman barang sangat banyak dan sering sekali terjadi. Dalam setiap harinya saja ribuan barang masuk dan dikirim keluar melalui berbagai agen jasa pengiriman/kurir/cargo yang hendak dikirim ke luar kota bahkan antar pulau, baik melalui jalur darat, udara maupun laut. Kebiasaan atau aktivitas mengirim paket barang tersebut, apabila dibandingkan dengan waktu 5 tahun kebelakang masih belum begitu tampak ramai dan marak. Hingga baru-baru ini cukup banyak orang yang membuka usaha dan jasa pengiriman/agen kurir baru bermunculan, dikarenakan banyaknya peminat yang membutuhkan layanan pengiriman tersebut.
Kebanyakan orang ketika hendak mengirim suatu paket biasanya barang yang akan dikirim dikemas terlebih dahulu secara rapi dan tertata dalam sebuah kotak atau dus yang cukup kuat untuk membungkus dan melindungi isinya. Seringkali orang berlebihan dalam menggunakan kemasan untuk membungkus barang yang akan dikirim. Selain memakai dus yang tebal dan lebih besar dari barang, didalamnya mungkin masih diselipi berbagai macam potongan kardus, gabus maupun bungkusan plastik. Alasannya barang tentu untuk keamanan barang dari berbagai benturan. Bahkan, seringkali juga isi paket ditambah dengan berbagai barang lainnya (biasanya bahan makanan dan sebagainya), sehingga tanpa disadari membuat paket menjadi lebih berat dari yang diperkirakan atau yang diperlukan.
Agar ongkos kirim murah, jangan berlebihan mempacking paket sehingga berat paket melebihi batas toleransi 300 gram. Ketika ditimbang di agen pengiriman, ongkos kirimnya ternyata lebih mahal dari perkiraan. Lalu untuk mengurangi ongkos, dusnya terpaksa dibuka lagi, dan sebagian isinya dikurangi!
Hingga sampai dengan saat inipun, masih banyak orang yang tidak mengetahui bahwa berat paket yang akan dikirim ada batas toleransinya lho. Yaitu maksimal sebesar 300 gram dari berat paket. Seperti diketahui berat paket pada umumnya dihitung per kilogram. Sebagai contoh, misalnya; Jika berat total paket adalah 1400 gram (1,4kg), maka paket tersebut akan dihitung (dibulatkan menjadi) 2 kg. Namun, apabila berat total paket seberat 1200 gram atau 1300 gram, akan dihitung 1 kg.
Apabila kelebihan berat sebesar 100 gram, kita harus membayar ongkos kirim 2 kali lipatnya tentu itu merupakan suatu kesia-siaan bukan?. Syukur-syukur bila tujuan paket tersebut hanya antar kota, perbedaan ongkos kirimnya tidak terlalu berat. Namun, bila tujuan paket adalah luar pulau, seperti dari Jakarta kirim ke Wamena (Papua), yang ongkos kirim per kilonya hampir Rp 100 ribu, pasti terasa sangat berat, kan?
Informasi yang perlu diketahui bagi masyarakat kita adalah, faktanya tidak semua perusahaan jasa kurir yang ada saat ini menerapkan toleransi sebesar 300 gram. Agen jasa kurir/cargo yang menerapkan kebijakan toleransi 300 gram ini antara lain; JNE dan TIKI. Untuk agen kurir lain sebaiknya ditanyakan secara langsung atau menanyakan terlebih dahulu kepada pihak agen/kurir yang anda tuju, sehingga kita dapat mengantisipasi dengan mengemas paket kiriman secara efisien dan ringkas.
Pada umumnya, batas toleransi kelebihan berat paket kiriman paket tersebut hanya berlaku untuk paket yang perhitungan biayanya per kg, sedangkan untuk paket/dokumen tujuan luar negeri tidak ada istilah toleransi kelebihan berat paket. Hal terebut dikarenakan kiriman paket ke luar negeri hitungan ongkos kirimnya bukan per kg, tapi per gram.
Apabila anda hendak mengirim paket sebaiknya ditimbang terlebih dahulu berat bersih (netto) barang yang akan dikirim, kemudian dipikirkan menggunakan dos yang beratnya jangan melebihi 300 gram dari berat total paket. Dengan berat paket tidak melebihi batas toleransi 300 gram, maka ongkos kirim pun menjadi lebih murah dan lebih efisien.
Para pengguna jasa pengiriman barang/paket seringkali menyampaikan keluhan mengenai ongkos kirim yang harus dibayar oleh si pengirim, ternyata lebih besar saat datang ke agen pengiriman. Mengapa bisa terjadi hal yang demikian? Berikut ini kami paparkan penjelasan singkatnya.
Jika Anda hendak mengirimkan barang yang berukuran cukup besar, meskipun beratnya terasa ringan (tidak begitu berat), biasanya jasa ekspedisi pengiriman seperti JNE, J&T, TIKI, POS, Sicepat, dll akan memberlakukan penghitungan paket berdasarkan volume barang/paket termasuk apabila menggunakan kemasan kardus dan sebagainya. Selanjutnya ongkos kirim akan ditentukan, apakah penghitungan berat paketnya; berdasarkan berat sebenarnya ataukah berdasarkan pada berat Volumetrik atau yang mana yang lebih berat.
Jawara Corporation ➜ Jual Rumah Murah di Malang Berkualitas Terbaik
CONTOH KASUS: Misalnya, Anda mau mengirim sebuah helm dengan harga Rp. 300.000,- untuk diantarkan ke daerah Malang dari Surabaya dengan mengunakan JNE atau TIKI Reguler (1-2 hari).
Contoh PERHITUNGANNYA:
Berat asli Helm (rata-rata): 1,5 kg sampai 2 kg
JNE / TIKI akan selalu melihat besarnya ongkir dari sisi BERAT atau sisi VOLUME, mana yang lebih besar maka itu yang akan diperhitungkan. Contoh mudahnya helm, dimana helm itu tidak berat namun barangnya besar (uk: 38 x 29 x 28 cm) sehingga JNE / TIKI akan mengambil perhitungan VOLUME yang kemudian akan dikonversi ke dalam satuan BERAT.
= (38 x 29 x 28) / 6000
= 5 KG
Dari hitungan diatas, berarti JNE / TIKI akan menghitung ongkir helm sebesar 5 KG dimana per KG nya kena Rp 8.000,- (SURABAYA) jadi = 8.000 x 5 KG menjadi Rp 40.000,- untuk mengirim 1 buah helm ke MALANG yang akan sampai dalam waktu 1-2 hari.
Penjelasan diatas merupakan simulasi penghitungan ongkos kirim (biaya pengiriman) berdasarkan volumetrik. Hitungan untuk tiap ekspedisi pengiriman bisa jadi berbeda sesuai kebijakannya masing-masing. Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi dengan jasa pengiriman langganan Anda untuk memperkirakan biaya/ongkos kirim yang harus dikeluarkan.
Demikianlah ulasan informasi dari artikel kami, mengenai informasi batas toleransi kelebihan paket kiriman. Semoga bermanfaat, dan jangan lupa share yaa...!!! Terima kasih.
Kembali ke Beranda jawaracorpo.com
Information : Susah tidur atau Insomnia akan membuat kita mengalami kesulitan tidur, meskipun sangat merasa lelah ...Klik Lihat Detail
Information : Kominfo Blokir Platform Digital? mulai dari game berskala internasional hingga pembayaran elektronik ...Klik Lihat Detail
Information : Peledakan bom bunuh diri dimana pun terjadinya, akan selalu terkait dengan tindakan terorisme. Bom b ...Klik Lihat Detail
Information : Penasaran sebenarnya Asian Games ini pertama kali diadakan dimana sih dan apa saja cabang olahraga y ...Klik Lihat Detail
Information : Bisnis online di Indonesia punya efek besar karena banyak penduduk yang memiliki akses internet dan ...Klik Lihat Detail
Information : Atap Rumah Bocor sangat memungkinkan untuk terjadi, apalagi di saat saat musim hujan ini, berikut ad ...Klik Lihat Detail
Information : Biasanya phising dilakukan dengan cara mengirimkan tautan (link) kepada pengguna lewat E-mail disert ...Klik Lihat Detail
Information : Apa itu rekening bersama? Bagi mereka yang familiar dengan transaksi online, pasti telah mengenal ba ...Klik Lihat Detail
Information : Yuk, lihat berbagai makanan khas imlek yang biasanya cuma ada satu tahun sekali dan pasti wajib ada ...Klik Lihat Detail
Information : Kenaikan Harga dari Tiket Pesawat hingga Mie hingga produk produk lainnya yang juga melonjaknya kena ...Klik Lihat Detail