Mulai Siang Ini Forward Pesan WhatsApp Dibatasi Maksimal 5 Kali.
Perwakilan dari pihak WhatsApp bertemu langsung dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Jakarta, Senin sore kemarin (21/1/2019) di Kantor Kementrian Kominfo.
Dilansir dari inet.detik.com, WhatsApp diwakili oleh Vice President Public Policy and Communication Victoria Grand, dan juga Head of Public Affair WhatsApp Carl Woog.
Mereka berbicara tentang upaya WhatsApp menangani konten hoax yang menjadi viral lantaran dibagikan secara berantai melalui aplikasinya.
WhatsApp baru saja mengeluarkan kebijakan baru. Mulai siang hari ini pada pukul 12.00 WIB, mereka mulai membatasi jumlah forward pesan hingga lima kali yang akan diterapkan di Indonesia.
Hal tersebut diungkap langsung oleh VP Public Policy and Communications WhatsApp Victoria Grand saat bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Pembatasan jumlah forward pesan pada aplikasi Whatsapp baru berlaku untuk pengguna OS Android. Sedangkan untuk perangkat IOS sedang dalam proses pengembangan.
Pembatasan ini tidak hanya berlaku di Indonesia, namun di seluruh dunia yang juga menggunakan aplikasi WhatsApp. Kebijakan tersebut diambil sebagai upaya WhatsApp untuk mengurangi viralnya hoax atau berita bohong yang bertebaran melalui platform yang dikembangkannya.
Cara yang dilakukan WhatsApp dengan membatasi berapa kali pesan diteruskan ke pengguna lain, dalam hal ini adalah lima kali.
Hal tersebut pun diapresiasi oleh Menteri Kominfo Rudiantara. Bahkan, menurut pria yang karib disapa Chief RA ini, pihaknya telah membicarakan pembatasan jumlah forward ini sejak jauh hari.
"Fitur ini untuk membatasi jumlah forward dan ada untuk mengurangi potensi viralnya hoax. Sebenarnya kami sudah bicara tentang hal ini sejak September 2018 lalu, tapi memang belum diumumkan kepada orang-orang," kata Rudiantara di Kantor Kemkominfo, Jakarta.
Sumber foto: Kominfo, VP Public Policy and Communications WhatsApp Victoria Grand dan Menkominfo Rudiantara
WhatApp membatasi pesan yang diforward demi menangkal hoax. Namun, seberapa efektifkah kebijakan tersebut?
Pertanyaan di atas muncul, dikarenakan pengguna bisa saja menyimpan konten yang diterima dan mengirimkan kembali ke orang lain. Dengan demikian, hoax akan tetap berpotensi menjadi viral di lain waktu.
Menurut VP Public Policy and Communication WhatsApp Victoria Grand pembatasan forward pesan memberikan dampak yang cukup signifikan. Setidaknya itu terlihat dari hasil uji coba penerepan kebijakan tersebut pada pertengahan tahun lalu.
"Terjadi perubahan perilaku dalam mem-forward pesan. Kami berhasil mengurangi 25% sejak uji coba dilakukan," ujar Victoria.
Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara tidak menampik jika pesan dapat viral dengan mengirim kembali ke banyak orang. Hanya saja dengan pembatasan jumlah forward sudah dapat mengurangi potensi hoax menjadi viral.
"Ini seperti deret ukur yang tadinya bisa kepada unlimited ke unlimited, sekarang dibatasi lima. Ini jauh akan mengurangi," kata Rudiantara.
Rudiantara juga mengatakan, WhatsApp sendiri sudah dua bulan terakhir melakukan pengujian beta terhadap fitur baru ini.
"Akan efektif berlaku mulai 21 Januari 2019, tetapi itu waktu Amerika, jadi di sini efektif mulai besok," tutur dia.
Menkominfo pun mengapresiasi upaya WhatsApp membatasi jumlah forward pesan ini. "Ini adalah upaya bersama antara WhatsApp dengan pemerintah dari 5 negara, termasuk Indonesia, karena di negara-negara tersebut viralitas hoaxnya harus segera ditangani. Dan Indonesia masuk ke negara yang menjadi prioritas," ucapnya.
Selanjutnya, Chief RA menilai, dengan upaya ini, WhatsApp tidak hanya mementingkan bisnis di Indonesia, tetapi juga berupaya menciptakan iklim kondusif untuk pasar Indonesia, terutama mendekati Pemilihan Presiden pada April 2019 mendatang.
Rudiantara mengatakan apa yang dilakukan WhatsApp ini mungkin tak bisa sepenuhnya menghilangkan hoax di internet.
"Dibanding yang tadinya tidak ada batasnya ini lebih baik. Buat saya, ini seperti deret ukur yang tadinya forward dari unlimited ke unlimited sekarang jadi lima ke lima, ini adalah perbedaan signifikan (dibanding tak ada batasnya)," tindihnya.
Rudiantara mengatakan, seandainya pesan yang dibagikan di WhatsApp semuanya bersifat positif, pembatasan jumlah forward pesan ini tak perlu ada.
Namun, karena sadar pesan yang dibagikan tak hanya bersifat positif, ia mengaku pembatasan memang diperlukan.
"Kalau itu konten negatif, atau berita palsu tentu itu menjadi consern bersama," katanya.
"Kita tidak bisa address hoax 100 persen, setidaknya kita bisa mitigasi risikonya. kita bisa memitigasi number as lower as possible," pungkasnya.
Menkominfo Rudiantara
Menkominfo Rudiantara mengapresiasi upaya WhatsApp mengurangi viralnya hoax. Dinilainya pula langkah aplikasi pesan milik Facebook itu berarti mereka tidak sekadar berbisnis, tapi menciptakan pasar yang kondusif.
"Jadi mereka tidak hanya konsen di bisnisnya. Tapi juga menjaga keberlangsungan pasar di Indonesia. Saya mengapresiasi usaha ini," kata Rudiantara.
Dipaparkannya upaya pengurangan penyebaran hoax melalui WhatsApp menjadi perhatian global. Dalam World Global Influencer Leader, dirinya dan empat perwakilan dari empat negara lain melakukan pembahasan dengan pihak WhatsApp untuk mewujudkan langkah pengurangan penyebaran hoax.
Dalam hal tersebut pihak WhatsApp pun memiliki kegelisahan yang sama akan hal itu. Dari sana, anak perusahaan Facebook ini mengembangkan fitur pembatasan pesan yang bisa di-forward.
"Modusnya selama ini konten hoax diposting di Facebook, di-screenshot lalu take down. Screenshoot-nya diviralkan lewat WhatsApp. Nah, kita berupaya mengurangi viralnya ini," jelas Menkominfo.
"Kalau kontennya positif kami selalu support, di-forward sebanyak mungkin tidak masalah. Tapi kalau konten negatif seperti hoax, harus kita kurangi," pungkas pria yang kerap disapa Chief RA itu.
Berdasarkan kebijakan dan penerapan fitur WhatsApp tersebut di atas, menindaklanjuti hasil kerjasama pemerintah kita dan WhatsApp. Marilah kita bersatu untuk memerangi hoax dan bersikap lebih bijak dalam menerima serta mengirim pesan dan demikian juga di dalam menggunakan teknologi.
Sumber:
Kembali ke Beranda jawaracorpo.com
Teknologi dan Dunia Digital : Siapa yang tak suka situs download film? Di sinilah tersedia film-film berkualitas sebagai alternati ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : Arti Shortlink: Temukan pengertian dan manfaat shortlink dalam pemasaran online. Pelajari cara meman ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : WhatsApp baru saja mengeluarkan kebijakan baru. Mulai siang ini (22/1/2019) pukul 12.00 WIB, mereka ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : The first Metaverse Fashion Week in Decentraland kicks off today, where luxury brands will be lookin ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : Telegram merupakan salah satu teknologi penyedia pesan instan yang semakin hari semakin populer. Ole ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : Belum lama ini, sebuah aplikasi mobile bernama IDoser menghebohkan masyarakat Indonesia karena dapat ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : Harga VGA Turun kok bisa? VGA mengalami penurunan harga di karenakan beberapa faktor yang terjadi sa ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : Tercatat sepanjang tahun 2016 hingga penghujung tahun 2018 ini, seringkali dan masih sangat banyak t ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : Pelajari latar belakang kebijakan terbaru pemerintah Indonesia yang melarang transaksi di media sosi ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : The high prices, popularity, and ease of buying and selling virtual land (as opposed to traditional ...Klik Lihat Detail