Mari Waspadai Aksi dan Modus Penipuan via WhatsApp Yang Terus Bermunculan.
(Ilustrasi penyalahgunaan aplikasi WhatsApp)
Aplikasi WhatsApp kini telah memiliki lebih dari 1,5 miliar pengguna aktif setiap bulannya. Di mana pada setiap harinya terdapat lebih dari 60 miliar pesan dikirim melalui platform milik Facebook tersebut. Dengan banyaknya pengguna aplikasi chatting yang sangat populer dan memiliki pengguna terluas di dunia. Menyesuaikan perkembangan zaman, tindak kejahatan pun tak luput dari perkembangan teknologi yang ada, sehingga melalui aplikasi WhatsApp pun mulai bermunculan masalah dan menjadi media yang empuk untuk melakukan tindak kejahatan berupa penipuan dan sebagainya,
Tercatat sepanjang tahun 2016 hingga penghujung tahun 2018 ini, seringkali dan masih sangat banyak terjadi berbagai aksi kejahatan berupa; penipuan, penyebaran hoax, link web pishing bahkan tipu-tipu via aplikasi chatting WhatsApp di smartphone yang dibuat oleh penipu dan orang-orang yang tak bertanggungjawab, semuanya itu terus bermunculan dengan berbagai macam modus dan pola yang mampu mengelabui para korbannya. Bahkan, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih belum paham dan tidak mengetahui dampak negatif dari hal tersebut, sehingga masih banyak orang yang terpancing untuk turut serta menyebarkannya, dan yang lebih riskan lagi apabila sampai menjadi korban penipuan yang kehilangan uang. Penyebaran pesan dan link tersebut cukup menyebalkan, karena sering memenuhi pesan chat yang masuk ke ponsel kita.
Dengan berbagai modus, si tukang tipu mampu memperdaya setiap mangsanya. Adapun tingkat kerugian yang diderita para korban sangatlah beragam. Ada korban yang menderita kerugian mulai dari ratusan ribu rupiah, jutaan, puluhan juta dan bahkan hingga mencapai ratusan juta rupiah.
Penipuan WhatsApp kali ini masih seperti biasa, yaitu dengan mengiming-imingi pengguna mendapatkan layanan internet gratis tanpa perlu menggunakan Wi-Fi. Janji manis yang terdengar sangat menggelitik bagi segelintir orang yang paham. Tapi, tawaran seperti ini malah terlihat sangat menggoda bila di mata orang awam, siapa yang tidak ingin menggunakan internet tanpa bayar???, ditambah lagi dengan sebagian besar orang Indonesia yang sangat menyukai hal yang bersifat Cuma-cuma (gratisan), kan lumayan, hehehee.
Seperti biasanya, dalam hal memancing (pishing), memerlukan umpan yang menggoda dan menarik, sehingga korban termotivasi untuk memakan umpan tersebut. Trik yang dimanfaatkan, sebenarnya masih menggunakan cara yang sama, yaitu disebar melalui grup-grup WhatsApp atau berasal dari teman yang merekomendasikan sebuah layanan dalam undangan khusus berupa sebuah tautan (link).
Dari berbagai sumber berita dan data yang telah dirangkum, terdapat beberapa modus tipuan dan hoax yang beredar di WhatsApp, dimulai dari:
1. WhatsApp akan berubah warna
Dulunya hoax ini pernah populer. Dalam pesan bohong ini berisi WhatsApp akan mengenakan tarif kepada pengguna, apabila tidak mengirim pesan tersebut ke-10 nomor kontak. Pesan tersebut biasanya terselip ikon warna biru yang akan berubah jadi hijau apabila telah mengirimkan pesan tersebut.
Faktanya, hoax tersebut merupakan pesan lama yang beredar sejak 2012, namun masih saja ada pengguna yang menerima pesan tersebut. Hoax ini masih terus terus dibagi dan beredar ulang di antargrup WhatsApp bahkan chat personal.
Mengenai hoax tersebut, WhatsApp menanggapi dengan santai. Anak perusahaan dari Facebook ini mengimbau kepada penggunanya untuk tidak mengikuti tindakan yang dianjurkan oleh isi pesan tersebut.
"Kami selalu menyarankan Anda untuk memblokir pengirim, mengabaikan pesan, dan menghapusnya," jelas WhatsApp dikutip dari Mirror pada Januari 2017.
2. WhatsApp Gold
(Sumber gambar: Viva.co.id)
Ada lagi modus hoax dengan iming-iming perubahan pada tampilan WhatsApp. Dikutip dari Daily Star, Selasa 24 Mei 2016, Sebuah hoax berupa modus penipuan muncul dengan menyamar sebagai pembaharuan layanan padam WhatsApp.
Penipuan baru itu akan muncul memberitahukan kepada pengguna untuk memperbaharui versi rahasia dari WhatsApp. Guna menarik pengguna, penjahat akan menawarkan versi baru yang dinamakan WhatsApp Gold. Dari namanya terdengar menarik dan baru, pada versi WhatsApp Gold ini, penipu menawarkan layanan dan fitur khusus yang hanya dimiliki segelintir pengguna saja. Penipu juga memberikan informasi fitur menarik yang ada pada WhatsApp Gold, di antaranya video calling, mampu menghapus pesan yang dikirimkan pengguna secara tak sengaja, dan kemampuan mengirimkan 100 gambar sekaligus.
3. Modus jual barang murah di Online Shop
Beberapa olshop besar seringkali digunakan oleh para pelaku penipuan buat pajang barang dagangannya. Jadi modusnya mereka menawarkan sebuah barang dengan banderol yang termurah. Untuk meyakinkan calon korban, pelaku biasanya menyertakan nomer telepon yang bisa dihubungi. Baik call langsung maupun via WA. Korban yang percaya dengan tawaran tersebut, akan mencoba untuk bertransaksi. Ketika korban selesai mentransfer sejumlah dana, Barang yang dibeli pun tak kunjung datang. Alih-alih si penjual juga tidak dapat dihubungi lagi alias kabur.
4. Gratis sepatu Adidas
Situs Express, Senin, 12 Februari 2018, pesan tersebut akan berbunyi "Adidas memberikan 3000 pasang sepatu gratis untuk merayakan ulang tahunnya ke-93. Dapatkan sepatu Anda secara gratis di Adidas.com/shoes" (Adidas is giving away 3000 Free Pair of Shoes to celebrate its 93rd anniversary. get your free shoes at: Adidas.com/shoes).
Namun, dengan mengklik situs tersebut, pop-up window akan memerlihatkan bentuk aslinya. Dikabarkan situs yang dituliskan pada pesan tersebut mendapatkan banyak sekali pengunjung.
5. Modus undian berhadiah
Dalam menjalankan aksi tipu-tipu dengan modus seperti ini, pelaku biasanya menyebar pesan bahwa calon korbannya adalah salah satu pemenang undian.
Bahkan untuk meyakinkan calon korban, pelaku juga membuat website yang seolah-olah milik resmi perusahaan yang menyelenggarakan undian berhadiah tersebut.
6. Tiket gratis Garuda Indonesia
(Sumber gambar: garuda-indonesia.com)
Awal Mei lalu, mulai beredar hoax di WhatsApp, Garuda Indonesia bagi-bagi tiket gratis untuk dua orang dalam rangka HUT maskapai BUMN itu. Hoax beredar dengan menyertakan dua tautan yakni http://www.garuda-indones?a.com/tikets atau domain link http://www.xn--garuda-indonesa-llc.com. Dua tautan itu menawarkan promo gratis tiket Garuda Indonesia.
Untuk tautan pertama saat dibuka pada desktop tak bisa diakses. Sedangkan tautan kedua, saat pengguna mengklik di smartphone, maka diminta untuk mengisi formulir survei. Kemungkinan promo palsu ini menyasar pengguna perangkat mobile.
"Garuda Indonesia memastikan bahwa informasi promo tiket tersebut tidak valid dan bukan informasi resmi dari Garuda Indonesia," ujar Garuda Indonesia dalam keterangan resminya, Rabu 9 Mei 2018.
7. Kupon gratis McDonald's
Terbaru, di WhatsApp beredar hoax kupon gratis senilai Rp255 ribu yang mencatut merek restoran cepat saji McDonald's Indonesia. Sejak Kamis, 24 Mei 2018, pesan berantai mengenai kupon gratis McDonald's mulai memenuhi chat room pengguna WhatsApp.
"*McDonald´s Indonesia* memberi setiap orang kupon gratis Rp 255.00,00, Cepat, yang bagus terbatas https://ru-promos.site/id-mc-donalds," demikian isi dari pesan hoax tersebut.
Namun, link tersebut kita klik, maka kita tidak diarahkan ke dalam website resmi milik McDonald's Indonesia, melainkan ke laman https://kupon-id.top/mc-donalds/.
Nantinya, kita akan disuruh menjawab beberapa pertanyaan yang sudah tersedia. Associate Director of Communication McDonald's Indonesia, Sutji Lantyka, buru-buru mengklarifikasi atas beredarnya kupon gratis tersebut.
“Sehubungan dengan beredarnya promosi kupon gratis Rp 255 ribu dari McDonald’s Indonesia, perlu disampaikan bahwa ini tidak benar atau hoax. Harap waspada terhadap semua jenis penipuan berkedok promosi, undian berhadiah ataupun situs internet yang mengatasnamakan McDonald’s Indonesia. Semua promosi McDonald’s Indonesia dapat dilihat di situs resmi www.mcdonalds.co.id,” ujar Sutji, dalam keterangan resminya.
8. Modus jual-beli mobil
Untuk yang satu ini, mirip dengan yang dilakukan pelaku pinjam uang. Pelaku akan menghubungi calon korban via WA dan bersandiwara seolah-olah sudah kenal lama. Contohnya seperti yang terjadi pada salah satu petinggi PT. Astra Honda Motor (AHM).
Ahmad Muhibbuddin yang menjabat sebagai Deputy Head of Corporate Communication pabrikan motor Honda itu, identitasnya dipakai untuk aksi penipuan.
"Jadi pelaku mengambil salah satu foto terkini di akun media sosial saya. Dengan foto itu dan pakai nomor telpon lain, si penipu jajal berkomunikasi dengan salah satu rekan," ungkap pria yang akrab disapa Muhib ini. Dari informasi yang didapat oleh Muhib, rekan yang diajak berkomunikasi oleh si penipu itu hendak diajak bertransaksi jual-beli mobil.
Beruntung rekan yang hendak jadi korban penipuan itu, jeli melihat gelagat yang nggak benar. Alhasil penipuan yang bisa merugikan ratusan juta rupiah itu, tidak sampai terjadi.
9. Modus pinjam uang
Via aplikasi WA modus ini dimulai dari pelaku tipu-tipu mengaku sebagai teman korban. Tentu terlebih pelaku pasang foto profil, salah satu teman dari korban. Dengan tipu dayanya, pelaku kemudian meminjam uang kepada mangsanya. Whiiuuuusssss...semua kemudian menghilang setelah uang pinjaman ditransfer ke rekening pelaku.
Masih banyak kejadian dan aksi percobaan penipuan dan penipuan yang juga terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, yang mengaku-ngaku sebagai Pejabat / Kepala Dinas tertentu (oknum), untuk mengeruk sejumlah pulsa dan uang yang ditransferkan dari anggota PNS yang menjadi target dari sang penipu tersebut melalui percakapan pada aplikasi WhatsApp tersebut.
Bahkan, baru-baru ini kembali terjadi penipuan yang menelan korban, yang terpaksa harus mengalami kerugian sebesar kurang lebih Rp 30 Jutaan di Batam.
Dilansir dari TRIBUNBATAM.id - Nerly warga Genta Batuaji menangis tersedu-sedu di Polsek Batuaji. Ia membuat laporan penipuan setelah diperdaya orang lewat telepon sehingga melakukan transfer uang sebesar Rp 30 juta, Sabtu (10/11/2018).
Di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Batuaji Nerly meminta tolong kepada polisi untuk bisa melacak nomor rekening bank Mandiri atas nama Dika, dimana dirinya telah melakukan transfer uang.
"Tolonglah Pak saya tidak tahu lagi, uang sudah saya transfer Rp 30 juta, saya baru sadar setelah melakukan transfer," kata Nerly, sembari terisak.
Nerly, yang memiliki usaha jual beli mobil bekas tersebut mengatakan bahwa dirinya di telpon oleh adeknya melalui saluran Whatshap."Di whatshap itu foto adik saya, memang selama ini sudah sering kami berhubungan, namanya usaha,"kata Nerly.
Sang adik menghubungi dirinya mengatakan bahwa ada yang mau jual mobil Rush. "Jadi adik saya minta uang DPnya, makanya saya transfer. Karena selama ini sudah sering berhubungan, makanya saya langsung percaya saja, dia minta Rp 30 juta. Jadi saya transfer dari bank Bukopin ke Bank Mandiri," ujarnya.
Setelah menyelesaikan transfer dirinya menghubungi adiknya melalui telpon biasa, saat itu baru sadar bahwa yang nelepon dirinya bukan adiknya.
"Ternyata adik saya tidak pernah chat saya, saat saya screenshot percakapan kami, adik saya mengaku bawa WA itu bukan miliknya hanya saja fotonya sama,"kata Nerly.
Menanggapi hal tersebut pihak SPK Polsek Batuaji menyarankan agar menghubung call Centre bank milik Nerly dan juga membuat laporan polisi ke Polres atau ke Polda.
Dari sejumlah modus dan aksi penipuan di atas, diharapkan masyarakat teredukasi, mampu memahami penyalahgunaan aplikasi dan teknologi yang ada, bisa lebih bijak dan waspada menyikapi hal-hal tersebut. Lebih berhati-hati bila ada iming-iming hadiah dan yang berhubungan dengan transfer sejumlah dana oleh pihak-pihak tertentu.
Ketika mendapatkan pesan-pesan mencurigakan dan tidak tampak seperti biasanya. Lebih baik untuk langsung dihapus, dan jangan di-klik apalagi turut menyebarkannya, agar tidak meluas dan merugikan orang lain.
Lebih bijak bila kita menggali informasi sedalam mungkin sebelum hal buruk menimpa kita, apabila menemukan hal tersebut segera sampaikan ke keluarga, bila perlu laporkan kepada pihak yang berwajib apabila menemukan kejanggalan dan bukti-bukti kuat atas indikasi percobaan penipuan.
Sumber:
http://kaltim.tribunnews.com
https://viva.co.id
http://batam.tribunnews.com/2018/11/10/warga-batuaji-kena-tipu-rp-30-juta-begini-modus-pelaku-untuk-menipu-korban
Kembali ke Beranda jawaracorpo.com
Teknologi dan Dunia Digital : Siapa yang tak suka situs download film? Di sinilah tersedia film-film berkualitas sebagai alternati ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : Arti Shortlink: Temukan pengertian dan manfaat shortlink dalam pemasaran online. Pelajari cara meman ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : WhatsApp baru saja mengeluarkan kebijakan baru. Mulai siang ini (22/1/2019) pukul 12.00 WIB, mereka ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : The first Metaverse Fashion Week in Decentraland kicks off today, where luxury brands will be lookin ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : Telegram merupakan salah satu teknologi penyedia pesan instan yang semakin hari semakin populer. Ole ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : Belum lama ini, sebuah aplikasi mobile bernama IDoser menghebohkan masyarakat Indonesia karena dapat ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : Harga VGA Turun kok bisa? VGA mengalami penurunan harga di karenakan beberapa faktor yang terjadi sa ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : Tercatat sepanjang tahun 2016 hingga penghujung tahun 2018 ini, seringkali dan masih sangat banyak t ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : Pelajari latar belakang kebijakan terbaru pemerintah Indonesia yang melarang transaksi di media sosi ...Klik Lihat Detail
Teknologi dan Dunia Digital : The high prices, popularity, and ease of buying and selling virtual land (as opposed to traditional ...Klik Lihat Detail