//================================== END BAGIAN 1 ============================================= ?>
We’re back! Kali ini Jawara Corporation akan membahas soal i-doser yang menjadi perbincangan hangat publik akhir-akhir ini. Nah pasti bertanya-tanya apa sih yang lagi menghebohkan publik? Apa sih I-doser? Kita akan bahas di bawah ini.
I-doser merupakan Aplikasi berbasis Audio. I-doser ini sedang ramai di perbincangkan karena disebut sebagai Narkoba dalam bentuk digital. Akan tetapi menurut BNN (Badan Narkotika Nasional) menjelaskan bahwa I-doser tidak termasuk dalam golongan Narkotika.
Menurut Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 menjelaskan bahwa Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman, baik sintetis ataupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan maupun perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri serta menimbulkan ketergantungan. I-Doser tidak termasuk kedalam pengertian Narkotika menurut BNN.
I-Doser sendiri merupakan konten binaural yang berdurasi 30-40 menit di aplikasi tersebut. Binaural merupakan teknologi yang di klain bisa menstimulasi otak dan mengubah keadaan psikis serta mental. Suara binaural merupakan dua nada yang mengalun dalam frekuensi nada di bawah 1,00 Hz. Ditemukan pada tahun 1839 oleh Heninrich Wilhelm Dove, dia hanya menggunakan untuk relaksasi, meditasi serta kreativitas.
Menurut Paul Dillon selaku pendiri Drug and Alcohol Research and Training Australia mengatakan tidak ada efek seperti penyalahgunaan obat dari isi audio I-Doser. Paul percaya bahwa itu hanya sugesti semata. Paul justru khawatir jika hal tersebut merembet seperti obat terlarang, dimana orang rela menghabiskan uangnya untuk hal-hal negatif. Dan yang paling menyedihkan adalah mereka menargetkan kelompok yang paling rentan yaitu kalangan anak muda.
Seorang neuroscientist di McGill University di Montreal, Daniel Levitin mengatakan bahwa Tidak ada audio binaural yang berefek seperti obat terlarang. Sama halnya seperti sistem saraf yang dipengaruhi dengan melihat matahari terbenam atau anak anjing, Dr Levitin mengatakan jika otak akan terus menerus berinteraksi dengan lingkungan eksternal kita.
Ada penjelasan mengenai cara kerja Binaural Beats. Begini penjelasannya, Diperlukan headphone untuk mendengar binaural. Masing-masing bantalan pada headphone (speaker) menghasilkan frekuensi yang berbeda-beda. Otak kita akan mendeteksi perbedaan sinyal tersebut. Lalu, otak akan memproses informasi anomali ketika terjadi perbedaan frekuensi. Intergasi presepsi dari dua sinyal yang dirasakan di otak akan menghasilkan sensasi beat ketiga. Binaural beat dianggap sebagai ritme yang berfluktuasi di frekuensi yang berbeda di antara dua input pendengaran. Karena itu audio binaural biasanya statis, minim melodi atau mungkin tidak ada. Jika orang normal yang tidak memiliki gangguan pendengaran biasanya audio binaural ini akan membuat mereka bising dan tidak nyaman. Umumnya durasi sebuat beats juga lama, bisa mencapai lebih dari 30 menit per audio.
Banyak pengamat yang bilang bahwa I-Doser mempunyai kesalahan besar yaitu ketika mengemas bahasa pemasaran yang dianggap negatif. Nah, berikut beberapa kesalahan yang dibuat oleh I-Doser.
Ada Codeine, Coccaine, Acid, Heroin, Hash, dan masih banyak lagi. Mungkin maksudnya adalah untuk memberi nama produk binaural namun kebanyakan masyarakat mendapat pemahaman yang sala. Jadilah produk-produk I-Doser ini identik dengan narkoba.
Selain itu pada situs I-Doser sendiri menambahkan ikon-ikon barang haram yang lengkap sekali dengan penjelasannya. Dan banyak juga diantaranya yang diasosiasikan seperti efek menggunakan barang haram tersebut.
Kalau kita buka youtube dan search tentang I-Doser akan langsung muncul video-video yang menunjukkan perilaku aneh dari pengguna I-Doser, hampir sama seperti pengguna narkoba.
Dengan dalih sebagai penyedia layanan binaural beats, I-Doser tidak mengajak dan melibatkan lembaga terkait, terutama dari kalangan pendidikan atau kesehatan (neurolog). Nah, itu menjadi pertanyaan tersendiri bagi masyarakat.
Sepertinya sudah lengkap ya pengertian tentang aplikasi ini. Jangan dicoba ya karena I-Doser belum tentu menghasilkan hal yang positif. Jadi segitu dulu ya penjelasan kami tentang I-Doser semoga bisa bermanfaat
untuk anda yang sedang mencari rumah murah bisa klik link rumah murah jawara dan untuk anda yang ingin membaca artikel mengenai informasi, tips and trik dan lain-lain bisa langsung klik disini.
sumber gambar : id.pinterest.com
Kembali ke Beranda https://jawaracorpo.com
Information : Badan Gizi Nasional membuka rekrutmen 33.378 CPNS untuk program Dapur Umum Makan Siang Gratis. Simak ... Klik Lihat Detail
Information : Kenali modus penipuan dengan iming-iming minyak goreng murah. Pelajari fakta, bukti kasus, dan cara ... Klik Lihat Detail
Artikel Rumah : Cocok untuk Anda yang mencari hunian terjangkau dengan anggaran maksimal 200 juta rupiah. Cari tahu ... Klik Lihat Detail
Rumah dan Keluarga : Panduan lengkap tahap pembelian rumah baru di Malang, mulai dari memilih lokasi, menghitung anggaran ... Klik Lihat Detail
Rumah Murah : Progres pembangunan rumah murah di Malang terbaru, mencakup pekerjaan plester lantai 1, pemasangan l ... Klik Lihat Detail
Artikel Rumah : Rumah Baru Malang vs Rumah Second Malang. Mencari rumah baru Malang bisa menjadi sebuah perjalanan y ... Klik Lihat Detail
Rumah dan Keluarga : KPR Malang adalah salah satu solusi terbaik bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian impian di Kot ... Klik Lihat Detail
Artikel Rumah : Panduan Membeli Rumah di Malang: Tips untuk Pemula adalah informasi penting bagi Anda yang ingin mem ... Klik Lihat Detail
Perumahan : Pelajari cara pemasangan bowplank, batako putih, dan genteng dengan reng besi galvalum untuk pembang ... Klik Lihat Detail
Property : Dalam beberapa tahun terakhir, Tren Pasar Properti Mewah di Indonesia telah berkembang pesat. Peruba ... Klik Lihat Detail